Jumat, 16 November 2018

WISATA REMBANGAN JEMBER

WISATA PUNCAK REMBANGAN JEMBER
KEMUNING LOR KEC. ARJASA KAB. JEMBER JAWA TIMUR
SALAM TOURING, 22 OKTOBER 2017

Wisata Puncak Rembangan - Jika di kawasan ibu kota terdapat kawasan Puncak Bogor, maka Kota Jember mempunyai kawasan puncak tersendiri yaitu Puncak Rembangan. Kawasan Puncak Rembangan berada di wilayah Kota Jember bagian Utara tepatnya di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Bagi Sobat yang ingin menikmati indahnya hamparan persawahan dibalut dengan hawa sejuk pegunungan, blusukan ke Puncak Rembangan adalah tempatnya. 

Puncak Rembangan yang berada di ketinggian 650 meter (2,130 ft) di atas permukaan laut ini menyajikan beberapa landscape yang bisa Sobat nikmati sepanjang perjalanan menuju puncak. Terdapat beberapa perkebunan kopi di sisi kiri dan kanan menuju ke arah Puncak Rembangan. Bagi Sobat penikmat buah durian, di daerah Rembangan ini juga terdapat kebun durian yang akan ramai di kunjungi pada musim durian oleh wisatawan para penikmat durian.
Terdapat pula perkebunan buah naga (dragon fruit) sebelum pintu masuk menuju Rembangan. Sobat bisa memilih dan memetik sendiri buah naga, durian, maupun kopi sesuai dengan musim buah-buah tersebut.
Terdapat beberapa lokasi yang menarik bagi Sobat pecinta seni dan pecinta alam. Yang pertama adalah Kafe Payung terbalik yang bisa sobat kunjungi pada saat sobat menuju ke jalur Puncak Rembangan. Kafe ini terletak di sebuah bukit dipinggir jalan menuju Puncak Rembagan. Lanscape Kota Jember bisa juga Sobat nikmati saat mampir di Kafe Tikungan.
 Kafe ini lokasinya tepat di depan Kantor Desa Kemuning Lor. Selanjutnya, bagi Sobat yang ingin tahu proses pengolahan susu sapi alami bisa juga dijumpai di kawasan Puncak Rembangan ini. Mulai dari perawatan sapi, fertilisasi hingga pengepakan susu bisa sobat nikmati di sini. Lanjut bagi Sobat pecinta alam, bisa Sobat kunjungi Air Terjun Gunung Rayap. Kawasan ini berada di sebelah barat Puncak Rembangan tepatnya berada di perkebunan kopi Gunung Rayap. 
Kawasan Puncak Rembangan yang berada di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember ini bisa ditempuh melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, mobil ataupun bus sekitar 12 km arah utara Kota Jember. Bagi Sobat yang menggunakan kendaraan umum juga bisa melanjutkan ke arah Puncak Rembangan dengan menyewa ojek yang biasa mangkal di sekitaran Jl. Slamet Riyadi Jember. 

KEBUN BINATANG SURABAYA

KEBUN BINATANG SURABAYA
KELURAHAN WONOKROMO KOTA SURABAYA
SALAM TOURING, 29 NOPEMBER 2017

Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia dan terletak di Surabaya

KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari MamaliaAvesReptilia, dan Pisces.[1]
Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasarkan SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916. Kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di Jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2. 
Untuk pertama kalinya pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula, dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu. 
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Wali kota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekadar untuk tempat penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.



Kamis, 15 November 2018

JALAN MALIOBORO YOGYAKARTA

JALAN MALIOBORO YOGYAKARTA
JALAN MALIOBORO O KM KOTA YOGYAKARTA
SALAM TOURING, 30 DESEMBER 2016

Jalan Malioboro (Malbor) (bahasa JawaHanacarakaꦢꦭꦤ꧀​ꦩꦭꦶꦲꦧꦫ , Dalan Malioboro) adalah nama salah satukawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. 
Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
 
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yanimenjadi jalan Margo Mulyo.[1]
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu YogyakartaStasiun TuguGedung Agung,Pasar BeringharjoBenteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warunglesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening artpantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.

Saat ini, Jalan Malioboro tampak lebih lebar karena tempat parkir yang ada di pinggir jalan sudah dipindahkan ke kawasan parkir Abu Bakar Ali. Karena Kedepanya Malioboro Akan Menjadi Semi Pedestrian.

Jalan itu selama bertahun-tahun dua arah, namun pada tahun 1980an menjadi satu jalan saja, dari jalur kereta api (di mana ia memulai) ke selatan - ke pasar Beringharjo, di mana ia berakhir. Hotel terbesar, tertua di Belanda, Hotel Garuda, terletak di ujung utara jalan, di sisi timur yang berdekatan dengan jalur kereta api. Ini memiliki bekas kompleks Perdana Menteri Belanda, kepatihan, di sisi timur.


Selama bertahun-tahun pada tahun 1980an dan kemudian, sebuah iklan rokok ditempatkan di bangunan pertama di sebelah selatan jalur kereta api - atau secara efektif bangunan terakhir di Malioboro, yang mengiklankan rokok Marlboro, tidak diragukan lagi menarik bagi penduduk setempat dan orang asing yang akan melihat kata-kata dengan Nama jalan dengan produk asing sedang diiklankan.
Tidak sampai ke tembok atau halaman Keraton Yogyakarta, karena Malioboro berhenti bersebelahan dengan pasar Beringharjo yang sangat besar (di sisi timur juga). Dari titik ini nama jalan berubah menjadi Jalan Ahmad Yani (Jalan Ahmad Yani) dan memiliki bekas kediaman Gubernur di sisi barat, dan Benteng Vredeburg Belanda tua di sisi timur.



BENTENG VASTENBURG KOTA SOLO

BENTENG VASTENBURG
KOTA SOLO 
SALAM TOUR, 29 DESEMBER 2016

Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng ini dibangun tahun1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, khususnya terhadap keraton Surakarta, benteng ini dibangun, sekaligus sebagai pusat garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di kawasan Gladak.
Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut selekoh (bastion). Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang. Bangunan terdiri dari beberapa barak yang terpisah dengan fungsi masing-masing dalam militer. Di tengahnya terdapat lahan terbuka untuk persiapan pasukan atau apel bendera.
Setelah kemerdekaan, benteng ini digunakan sebagai markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada masa 1970-1980-anbangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayahKaresidenan Surakarta dan sekitarnya.

Setelah lama tidak terpakai sejak 1980-an, benteng ini penuh semak belukar dan tak terawat.Sejak kepemimpinan Ir.H.Joko Widodo, perubahan dan restorasi mulai terlihat. Pada tahun 2014S, restorasi terhadap Benteng Vastenburg sangat terlihat dari cat yang mengelupas dicat ulang dengan warna putih.

KEBUN BINATANG RAGUNAN

KEBUN BINATANG RAGUNAN
PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN
SALAM WISATA, 25 NOPEMBER 2017

Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,Indonesia. Kebun binatang seluas 140 hektare ini didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen.

Ragunan sempat ditutup selama sekitar tiga minggu sejak 19 September 2005 karena hewan-hewan di dalamnya ada yang terinfeksi flu burung, namun dibuka kembali pada 11 Oktober 2005.

Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasanCikini, Menteng, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.[2]

Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke kawasanRagunanPasar MingguJakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektaree yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada22 Juni 1966.