PANTAI PAPUMA (PASIR PUTIH MALIKAN) WULUHAN JEMBER
SALAM TOURING, 25 SEPTEMBER 2015
Pantai Papuma adalah sebuah pantai yang menjadi tempat wisata di Kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Wana Wisata Tanjung Papuma adalah salah satu kawasan wisata unggulan
Kabupaten Jember yang terletak kurang-lebih 40 km sebelah selatan kota
Jember. Tempat ini terletak di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan.
Menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, perjalanan
kesana memerlukan waktu antara 60 hingga 90 menit dari Kota Jember, lima
sampai enam jam dari Surabaya atau Malang, dan tujuh sampai delapan jam
dari Denpasar Bali.
pintu masuk pantai papuma
Sesampainya di loket masuk, pengunjung harus membayar tiket masuk
sebesar Rp. 3000 per orang, Rp. 1000 untuk parkir motor atau Rp. 7000
untuk parkir mobil. Biaya tersebut sudah termasuk asuransi kecelakaan.
Dari sini perjalanan tinggal sekitar 10 menit lagi menggunakan kendaraan
pribadi. Pengunjung harus melalui jalan mendaki dan menurun sejauh
kurang lebih dua km. Sepanjang perjalanan disuguhkan pemandangan hutan
nan elok. Pantai Papuma sesekali terlihat melalui sela-sela pepohonan di
bukit dengan ketinggian sekitar 150 mdpl.
Jalan menuju Papuma juga digunakan untuk mengakses Gua Jepang dan Guwa
Lowo yang berada di sebelah kiri jalan. Untuk mencapai guwa, pengunjung
harus melalui jalan setapak yang menurun tajam, karena guwa-guwa
tersebut terletak di tebing terjal pantai. Guwa Jepang merupakan tempat
pengintaian Tentara Jepang pada masa Perang Dunia Kedua. Guwa Lowo
(Jawa: kelelawar) menurut legenda adalah tempat bersemayam putri
penguasa laut selatan “Dewi Sri Wulan” dan tempat bertapa Kyai Mataram
Kata “Papuma” berasal dari akronim Pasir Putih Malikan. Sesuai dengan
namanya Pantai Tanjung Papuma adalah sebuah penjorokan daratan ke laut
dengan pantai pasir putih. Tidak hanya pasir putih yang terdapat di
Papuma, batu-batu hijau, hitam, dan putih beraneka bentuk terhampar di
sisi barat Papuma yaitu Pantai Malikan. Inilah perbedaan Papuma dengan
pantai- pantai di sekitarnya. Di timur Papuma ada Pantai Watu Ulo dan
Pantai Payangan yang berpasir hitam. Perbedaan ini mampu mendatangkan
pengunjung lebih banyak ke Papuma dari pada Watu Ulo dan Payangan
Berwisata ke pantai merupakan hal yang sangat menyenangkan. Lingkungan
yang tenang, semilir angin, dan debur ombak selalu mengiringi tiap
kegembiraan yang dihadirkannya. Kegembiraan itu akan semakin lengkap
jika di sana terdapat aneka ragam flora fauna. Kicau burung, celoteh
monyet, warna-warni serangga melengkapi suburnya tetumbuhan khas pantai.
Tanjung Papuma adalah salah satu tujuan wisata di Kabupaten Jember yang
mampu menyuguhkan keindahan tersebut
Keelokan Tanjung Papuma dilengkapi dengan ketersediaan fasilitas
penginapan ber-AC, tepat istirahat/balairung, bumi perkemahan, kios
souvenir, playground, MCK, listrik/air bersih, musholla, dan telepon
umum. Dengan adanya fasilitas tersebut, pengunjung bisa lebih betah
menikmati pemandangan, bahkan bisa menginap dengan nyaman. Bila sampai
menginap, pengunjung bisa menikmati keindahan matahari terbit dan
tenggelam. Pada malam hari, suasana pantai semakin menakjubkan karena
kehadiran bintang gumintang dan satwa laut yang mampu memendarkan cahaya
Di Pantai Papuma, terdapat tempat parkir luas di sebelah kanan jalan
masuk. Mobil bisa di parkir disana. Bila perjalanan diteruskan ke arah
selatan, pengunjung bisa naik ke Siti Hinggil, tempat tertinggi di ujung
Tanjung Papuma sekitar 50 mdpl. Dari ketinggian ini, pengunjung bisa
menyaksikan debur ombak Ganasnya Laut Selatan menyerbu bukit-bukit
karang yang terpisah dari pantai. Dari ketinggian ini pula, di sisi
utara terhampar ekosistem hutan yang sangat bagus karena terjaga
kelestariannya dengan pohon gebang mendominansi. Turun dari Siti Hinggil
pantai berbatu di sebelah selatan dan ekosistem hutan di sebelah utara
bisa dinikmati sambil berjalan atau berkendara ke arah barat. Di sinilah
tampak sekali kekayaan keanekaragaman hayati ekosistem pantai, Formasi
Pes-caprae dan Formasi Barringtonia.
anjung Papuma menyuguhkan keindahan alam pantai didukung dengan
ekosistem pantai yang terjaga. Di bagian timur, pantai berpasir putih
terhampar dari utara ke ujung selatan tanjung, Siti Hinggil. Di beberapa
tempat terdapat batu karang yang masih utuh ditemani beberapa bongkah
batu karang bulat pipih terukir ombak, membentuk pantai batu putih.
Tepat di timur Siti Hinggil terdapat batuan besar yang menyerupai kodok
dan mahkota Dewa Narada. Kedua batu karang tersebut dinamakan Batu Kodok
dan Batu Narada. Di sebelah selatan Siti Hinggil terdapat sebuah bukit
batu besar yang menunjukkan bukti-bukti pernah menjadi satu daratan
dengan Pantai Malikan. Ada jalur bebatuan yang menciptakan laut sangat
dangkal antara pantai dengan batu tersebut. Di kejauhan sebelah barat
terdapat beberapa batu-batu besar dan kecil selalu menampilkan semburat
air laut yang menerjangnya. Ekosistem pantai menawan akan membuat
wisatawan kerasan berlama-lama menikmati pemandangan. Rimbunnya pohon
pada formasi baringtonia yang berada di utara Siti Hinggil dimanfaatkan
oleh para pedagang menyajikan ikan segar, es kelapa muda, dan aneka
ragam kuliner yang menambah kesan wisata alami khas pantai.
Courtesy Courtesy Dari : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar